Berita Popular

Kalender Islam dan Perbedaan Dengan Perhitungan Masehi

Kalender adalah alat penting yang digunakan manusia untuk membagi waktu dan mengatur kegiatan sehari-hari. Di dunia ini, terdapat berbagai macam kalender yang digunakan oleh berbagai budaya dan agama. Dua kalender yang cukup dikenal adalah kalender Islam dan kalender Masehi.

Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mengukur waktu, mereka memiliki perbedaan dalam perhitungan dan sistem penanggalan.

Sistem Kalender Modern

Selain dua sistem penanggalan diatas, sebenarnya masih ada beberapa sistem penanggalan lain yang digunakan oleh beberapa bangsa didunia. Seperti Kalender Lunisolar dan Kalender Lunisolarterkaitan.  Kedua metode ini menggabungkan unsur-unsur dari kalender matahari dan lunar.

Kalender Tionghoa adalah contoh yang populer dari kalender lunisolar. Dalam kalender Lunisolar, bulan-bulan dihitung berdasarkan pergerakan bulan, tetapi penyesuaian tambahan dilakukan untuk mencocokkan dengan siklus tahun matahari. Ini dilakukan dengan menyisipkan bulan ekstra dalam beberapa tahun untuk menjaga keseimbangan antara tahun matahari dan bulan lunar.

Sedangkan pada metode Kalender Lunisolarterkaitan metodenya menggabungkan unsur-unsur dari kalender matahari, lunar, dan tata surya. Kalender Maya adalah contoh dari kalender lunisolarterkaitan yang kompleks. Kalender ini memiliki perhitungan yang rumit dan melibatkan pergerakan planet dan sistem tata surya

Namun dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kalender Islam dan perbedaannya dengan perhitungan Masehi.

Kalender Islam, juga dikenal sebagai kalender Hijriyah, adalah kalender yang digunakan oleh umat Muslim di seluruh dunia.

Kalender Islam didasarkan pada peristiwa penting dalam sejarah Islam, yaitu Hijrah, yaitu perpindahan Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Kalender Islam menggunakan sistem penanggalan berbasis bulan dan mengikuti pergerakan bulan lunar. Setiap bulan dimulai dengan munculnya bulan baru, yang dapat diamati secara visual.

Sistem Kalender Islam

Kalender Islam terdiri dari 12 bulan, tetapi jumlah hari dalam setiap bulan dapat berbeda dengan kalender Masehi. Bulan dalam kalender Islam adalah sebagai berikut:

  1. Muharram
  2. Safar
  3. Rabiul Awal
  4. Rabiul Akhir
  5. Jumadil Awal
  6. Jumadil Akhir
  7. Rajab
  8. Sya’ban
  9. Ramadhan
  10. Syawal
  11. Dzulqa’dah
  12. Dzulhijjah

Perbedaan utama antara kalender Islam dan kalender Masehi adalah metode perhitungan tahunnya. Kalender Masehi didasarkan pada perhitungan tahun matahari, di mana tahun terdiri dari 365 atau 366 hari tergantung pada tahun kabisat. Sementara itu, kalender Islam didasarkan pada pergerakan bulan, yang mengakibatkan tahun dalam kalender Islam memiliki 354 atau 355 hari.

Perbedaan Kalender Islam dan Masehi

Akibat perbedaan ini, kalender Islam tidak sinkron dengan kalender Masehi. Maka dari itu, tanggal dalam kalender Islam akan berpindah setiap tahunnya jika dibandingkan dengan kalender Masehi. Sebagai contoh, bulan Ramadhan, bulan suci dalam agama Islam, akan jatuh pada waktu yang berbeda setiap tahunnya dalam kalender Masehi.

Selain itu, perbedaan penting lainnya adalah dalam perhitungan tahun 0. Dalam kalender Masehi, tahun 0 adalah saat kelahiran Yesus Kristus, sedangkan dalam kalender Islam, tahun 0 adalah tahun Hijrah, yaitu tahun ketika Nabi Muhammad SAW pindah ke Madinah.

Perbedaan dalam sistem perhitungan antara kalender Islam dan Masehi mencerminkan perbedaan budaya, agama, dan sejarah di balik kedua kalender tersebut. Meskipun perbedaan ini bisa menjadi rumit, mereka menunjukkan keanekaragaman dan keunikan budaya di dunia ini.

Dalam praktek sehari-hari, umat Islam menggunakan kalender Hijriyah untuk menentukan waktu-waktu penting dalam agama, seperti awal bulan Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha. Mereka juga menggunakan kalender ini dalam mengatur ibadah, seperti salat lima waktu dan puasa wajib.

Dalam konteks global, perbedaan antara kalender Islam dan Masehi juga dapat memiliki implikasi praktis dalam bidang seperti perdagangan internasional, pengaturan jadwal perjalanan, dan komunikasi lintas budaya. Kesadaran akan perbedaan ini penting untuk menghindari kebingungan dan memastikan keteraturan dalam interaksi global.

Secara keseluruhan, kalender Islam dan kalender Masehi adalah dua sistem penanggalan yang berbeda namun keduanya memiliki kegunaan dan makna dalam masyarakat. Menghormati dan memahami perbedaan ini adalah langkah penting dalam membangun saling pengertian dan toleransi di antara budaya dan agama yang berbeda.